Thursday, October 15, 2015

5 Ilmuwan Gila Yang Lakukan Hal Ekstrim

AsiaWin88.com


 
Melakukan kegiatan yang ekstrim memang menjadi kesenangan dan hiburan tersendiri, medan yang sulit serta keamanan yang kurang membuat beberapa orang senang menaklukan hal tersebut.

Berbagai kegiatan ekstrim tidak hanya ditemukan di tempat-tempat berbahaya saja gan melainkan hal ekstrim pun bisa dilakukan dengan cara yang berbeda entah dalam penelitian, percobaan teknologi, ataupun yg lainnya.

Seperti halnya 5 ilmuwan eksrim ini gan, mereka melakukan sebuah penelitian eksrim untuk membuktikan teori sains yang telah mereka buat. perilaku eksrim para ilmuwan ini pun tidak biasa ada sebagaian diantara mereka yang melakukan pengangkatan saraf radial miliknya untuk diteliti. Masih banyak para ilmuwan yang melakukan penelitian ekstrim lainnya. Mau tau siapa saja para ilmuwan gila yang melakukan penelitian eksrim, cekicrot gan : 

Spoiler for 1. Kevin Warwick


Kevin Warwick adalah seorang ilmuwan yang sangat mencintai robot, saking cintanya ia sampai ingin mengubah dirinya menjadi robot. Alhasil ia pun nekat memasang Chip RFID dilengannya dan menanamkan perintah-perintah untuk mengoperasikan komputer. Empat tahun kemudian, Warwick pun berhasil mengubah dirinya menjadi robot.
Spoiler for 2. Sir Henry Head


Sir Henry Head adalah seorang ilmuwan yang penasaran dan ingin mengetahui bagaimana "rasa sakit", gila kan gan?. Bahkan untuk mengetahuinya , Sir Henry Head pun meminta rekannya untuk mengangkat saraf radial miliknya untuk diteliti. Head lantas mempelajari rasa sakit yang dirasakannya dari saraf tersebut. Riset gila ini membuat dirinya dianugerahi gelar satria dari Kerajaan Inggris dan masuk dalam nominasi Penghargaan Nobel.
Spoiler for 3. August Bier


August Bier merupakan seorang penemu spinal anestesi dari Jerman pada tahun 1898. Penemuan anestesi dianggap sebagai penemuan paling besar di dunia kedokteran. Namun siapa sangka gan, cerita penemuan anestesi ini cukup ekstrim lo.

Awalnya, dengan sukarela Bier menjadikan dirinya sebagai bahan pengujian. Ia menyuntikkan kokain ke dalam cairan serebrospinal di tulang belakangnya gan. Namun hal ini menyebabkan kebocoran cairan serebropsinal. Akhirnya, Bier mencoba melakukan pengujian pada asistennya. Ia ingin membuktikkan bahwa kokain dapat dijadikan obat bius. Setelah asistennya tak sadarkan diri akibat efek kokain, Bier memulai aksi yang cukup ekstrim untuk menguji apakah suntiknya benar-benar bekerja.

Bier menendang betis, mencabut rambut kemaluan, dan memukul lutut asistennya dengan palu besi. Tetapi tetap asistennya tidak merasakan apa-apa. Sehingga pada saat ini kokain banyak digunakan dalam ilmu kedokteran.bemanfaat kan gan
Spoiler for 4. Stubbins Ffirth


Selama tahun 1800-an, seorang dokter pelatihan di Philadelphia, Stubbins Ffirth, membentuk hipotesis gan bahwa demam penyakit kuning bukanlah penyakit menular. Untuk menguji kebenaran hipotesisnya, Stubbins melakukan percobaan pada dirinya sendiri.
Awalnya dia menuangkan darah terinfeksi ke lukanya yang terbuka dan kemudian meminum darah terinfeksi tersebut.

Dia tidak jatuh sakit, namun hal ini bukan karena demam kuning tidak menular, tetapi karena penularan penyakit kuning harus melalui suntikan langsung ke dalam aliran darah, atau melalui gigitan nyamuk.
Spoiler for 5. Barry Marshall


Seorang ilmuwan bernama Barry Marshall dari Austria ini melakukan penelitian yang berfokus pda bakteri gan. Dari hasil observasinya, ia menemukan bahwa bakteri bisa hidup dan berkembang dalam perut manusia sampai mengakibatkan tumbuhnya tukak lambung.

Hasil penelitiannya tersebut diumumkan di suatu konferensi medis. Namun, sayangnya peserta konferensi malah menertawakan teori Marshall. Merasa sakit hati dan tidak terima ditertawakan, Marshall pun meminum cairan yang memiliki kandungan bakteri untuk menunjukkan bahwa teorinya benar. Untuk kegilaannya ini, Barry Marshall sukses memperoleh Penghargaan Nobel di bagian fisiologi.



Indahnya Berbagi

No comments:

Post a Comment